Jimmy SongInformasi Singkat SNHSPukul 16:38 tanggal 26 Desember 2022, Taiwan, Tiongkok, Tiongkok
Manufaktur Aditif: Percetakan 3D dalam Ekonomi Sirkular
Perkenalan
Pepatah populer, "Jagalah bumi, maka ia akan menjagamu. Rusaklah bumi, maka ia akan menghancurkanmu" menggambarkan pentingnya lingkungan kita. Untuk melestarikan dan melindungi lingkungan kita dari kerusakan lebih lanjut, kita harus berfokus pada pengembangan keberlanjutan. Kita dapat mencapai hal ini dengan menerapkan ekonomi sirkular melalui penggunaan proses manufaktur aditif (AM) alih-alih proses manufaktur konvensional (CM) (Velenturf dan Purnell). AM — umumnya dikenal sebagai pencetakan 3D — meminimalkan limbah, menggunakan material ramah lingkungan, dan mengurangi penggunaan energi, sehingga berpotensi menjadikannya kunci menuju masa depan yang berkelanjutan secara lingkungan.
Meminimalkan Limbah dan Polusi
Lebih sedikit bahan baku yang terbuang dan lebih sedikit polusi yang dihasilkan ketika kita menggunakan AM daripada CM. Menurut profesor MR Khosravani dan T. Reinicke dari Universitas Siegen, "[AM] meminimalkan limbah dalam proses manufaktur karena semua bagian model, prototipe, peralatan, cetakan, dan produk akhir dibuat dalam satu proses tunggal" (Khosravani dan Reinicke). Dengan semua komponen dibuat lapis demi lapis dari bawah ke atas, mesin cetak 3D hanya akan menggunakan material yang dibutuhkan untuk komponen akhir dan struktur pendukung minor. Tidak seperti manufaktur tradisional, produk dibuat tanpa perlu perakitan di AM. Ini berarti gas rumah kaca yang biasanya dilepaskan selama proses transportasi akan dihindari, sehingga menurunkan tingkat polusi.
Hemat Energi
Selain mengurangi limbah dan menggunakan material ramah lingkungan, AM lebih hemat sumber daya bagi industri. AM memaksimalkan efisiensi energi sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar selama proses manufaktur (Javaid dkk.).
Lebih lanjut, Gedung Putih juga mengumumkan bahwa "Karena teknologi aditif dibangun dari nol, alih-alih mengurangi material yang kemudian dibuang, teknologi ini dapat memangkas biaya material hingga 90 persen dan mengurangi penggunaan energi hingga setengahnya" (Gedung Putih). Jika semua industri yang mampu mengganti proses manufaktur mereka saat ini dengan proses AM melakukannya, kita akan jauh lebih dekat untuk mencapai keberlanjutan.
Kesimpulan
Efisiensi ekologis merupakan landasan keberlanjutan, dan pengurangan penggunaan energi serta produksi limbah dapat menyebabkan penghentian pemanasan global yang signifikan (Javaid dkk.). Jika lebih banyak waktu dan sumber daya diinvestasikan dalam penelitian dan pengembangan AM, kita mungkin akhirnya dapat menghasilkan ekonomi sirkular yang fungsional.
Waktu posting: 01-Apr-2025



