Permintaan akan pelapis EB yang dapat diawetkan semakin meningkat seiring upaya industri untuk mengurangi dampak lingkungannya. Pelapis berbasis pelarut tradisional melepaskan VOC, yang berkontribusi terhadap polusi udara. Sebaliknya, pelapis EB yang dapat diawetkan menghasilkan lebih sedikit emisi dan limbah, menjadikannya alternatif yang lebih bersih. Pelapis ini ideal untuk industri yang ingin mematuhi peraturan lingkungan seperti pengakuan California terhadap teknologi UV/EB sebagai proses pencegahan polusi.
Pelapis EB yang dapat diawetkan juga lebih hemat energi, menggunakan energi hingga 95% lebih sedikit untuk proses pengawetan dibandingkan metode termal konvensional. Hal ini mengurangi biaya produksi dan mendukung inisiatif keberlanjutan produsen. Dengan keunggulan ini, pelapis EB yang dapat diawetkan semakin banyak diadopsi oleh industri yang ingin memenuhi preferensi konsumen akan produk berkelanjutan sekaligus meningkatkan proses manufaktur mereka.
Pendorong Utama Pertumbuhan: Industri Otomotif dan Elektronik
Industri otomotif dan elektronik merupakan penggerak utama pasar pelapis EB curable. Kedua sektor ini membutuhkan pelapis dengan daya tahan tinggi, ketahanan kimia, dan kinerja prima dalam kondisi yang menantang. Seiring dengan pergeseran industri otomotif menuju praktik yang lebih berkelanjutan, dengan adopsi kendaraan listrik (EV) yang diperkirakan akan meningkat secara signifikan pada tahun 2030, pelapis EB curable menjadi pilihan yang lebih disukai karena kemampuannya memberikan perlindungan superior dan mengurangi dampak lingkungan.
Pelapis EB juga semakin populer di industri manufaktur elektronik. Pelapis ini dapat mengering secara instan dengan sinar elektron, mengurangi waktu produksi dan konsumsi energi, sehingga ideal untuk proses manufaktur berkecepatan tinggi. Keunggulan ini membuat pelapis EB yang dapat mengering semakin populer di industri yang menuntut kinerja dan keberlanjutan.
Tantangan: Investasi Awal yang Tinggi
Meskipun permintaan akan lapisan EB yang dapat diawetkan terus meningkat, investasi awal yang tinggi untuk peralatan pengawetan EB tetap menjadi tantangan bagi banyak bisnis, terutama usaha kecil dan menengah (UKM). Membangun sistem pengawetan EB membutuhkan biaya awal yang signifikan, termasuk pembelian mesin khusus dan investasi infrastruktur seperti pasokan energi dan sistem keselamatan.
Selain itu, kompleksitas teknologi EB membutuhkan keahlian khusus untuk pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan, yang semakin meningkatkan biaya. Meskipun manfaat jangka panjang pelapis EB, termasuk waktu pengeringan yang lebih cepat dan dampak lingkungan yang lebih rendah, dapat lebih besar daripada biaya tersebut, beban keuangan awal dapat menghalangi beberapa bisnis untuk mengadopsi teknologi ini.
Waktu posting: 24 Februari 2025

