spanduk halaman

Proses Pengeringan UV & EB

Proses curing UV & EB biasanya menggunakan sinar elektron (EB), ultraviolet (UV), atau cahaya tampak untuk mempolimerisasi kombinasi monomer dan oligomer pada substrat. Material UV & EB dapat diformulasikan menjadi tinta, pelapis, perekat, atau produk lainnya. Proses ini juga dikenal sebagai curing radiasi atau radcure karena UV dan EB merupakan sumber energi radiasi. Sumber energi untuk proses curing UV atau cahaya tampak biasanya adalah lampu merkuri bertekanan sedang, lampu xenon berdenyut, LED, atau laser. EB—tidak seperti foton cahaya, yang cenderung diserap terutama di permukaan material—memiliki kemampuan untuk menembus materi.
Tiga Alasan Kuat untuk Beralih ke Teknologi UV & EB
Penghematan Energi dan Peningkatan Produktivitas: Karena sebagian besar sistem bebas pelarut dan hanya membutuhkan waktu pemaparan kurang dari satu detik, peningkatan produktivitasnya bisa sangat besar dibandingkan dengan teknik pelapisan konvensional. Kecepatan web line 1.000 kaki/menit merupakan hal yang umum dan produk langsung siap untuk diuji dan dikirim.

Cocok untuk Substrat Sensitif: Sebagian besar sistem tidak mengandung air atau pelarut. Selain itu, proses ini memberikan kendali penuh terhadap suhu pengeringan, sehingga ideal untuk diaplikasikan pada substrat yang sensitif terhadap panas.

Ramah Lingkungan dan Pengguna: Komposisi umumnya bebas pelarut sehingga emisi dan sifat mudah terbakar tidak perlu dikhawatirkan. Sistem light curing kompatibel dengan hampir semua teknik aplikasi dan membutuhkan ruang minimal. Lampu UV biasanya dapat dipasang pada lini produksi yang sudah ada.

Komposisi yang Dapat Disembuhkan UV & EB
Monomer adalah blok penyusun paling sederhana yang digunakan untuk membuat bahan organik sintetis. Monomer sederhana yang berasal dari minyak bumi adalah etilena. Monomer ini direpresentasikan oleh: H2C=CH2. Simbol "=" di antara dua unit atau atom karbon melambangkan situs reaktif atau, sebagaimana para ahli kimia menyebutnya, "ikatan rangkap" atau ketidakjenuhan. Situs-situs seperti inilah yang mampu bereaksi membentuk bahan kimia yang lebih besar atau lebih besar yang disebut oligomer dan polimer.

Polimer adalah pengelompokan banyak unit pengulangan (yaitu poli-) dari monomer yang sama. Istilah oligomer adalah istilah khusus yang digunakan untuk merujuk pada polimer yang seringkali dapat direaksikan lebih lanjut untuk membentuk kombinasi polimer yang besar. Sisi tak jenuh pada oligomer dan monomer saja tidak akan mengalami reaksi atau ikatan silang.

Dalam proses penyembuhan berkas elektron, elektron berenergi tinggi berinteraksi langsung dengan atom-atom di situs tak jenuh untuk menghasilkan molekul yang sangat reaktif. Jika sinar UV atau sinar tampak digunakan sebagai sumber energi, fotoinisiator ditambahkan ke dalam campuran. Fotoinisiator, ketika terpapar cahaya, menghasilkan radikal bebas atau aksi yang memicu ikatan silang antara situs tak jenuh. Komponen UV &ude

Oligomer: Sifat keseluruhan dari setiap pelapis, tinta, perekat, atau pengikat yang terikat silang oleh energi radiasi terutama ditentukan oleh oligomer yang digunakan dalam formulasi. Oligomer adalah polimer dengan berat molekul relatif rendah, yang sebagian besar didasarkan pada akrilasi berbagai struktur. Akrilasi memberikan gugus tak jenuh atau gugus "C=C" pada ujung-ujung oligomer.

Monomer: Monomer terutama digunakan sebagai pengencer untuk menurunkan viskositas material yang belum diawetkan agar memudahkan aplikasi. Monomer dapat bersifat monofungsional, hanya mengandung satu gugus reaktif atau situs ketidakjenuhan, atau multifungsi. Ketidakjenuhan ini memungkinkan monomer untuk bereaksi dan menyatu dengan material yang telah diawetkan atau difinishing, alih-alih menguap ke atmosfer seperti yang umum terjadi pada pelapis konvensional. Monomer multifungsi, karena mengandung dua atau lebih situs reaktif, membentuk ikatan antara molekul oligomer dan monomer lain dalam formulasi.

Fotoinisiator: Bahan ini menyerap cahaya dan bertanggung jawab atas produksi radikal bebas atau aksi. Radikal bebas atau aksi merupakan spesies berenergi tinggi yang menginduksi ikatan silang antara situs tak jenuh monomer, oligomer, dan polimer. Fotoinisiator tidak diperlukan untuk sistem yang diawetkan dengan sinar elektron karena elektron mampu menginisiasi ikatan silang.

Aditif: Yang paling umum adalah stabilisator, yang mencegah gelasi selama penyimpanan dan pengerasan dini akibat paparan cahaya rendah. Pigmen warna, pewarna, pencegah busa, promotor adhesi, agen perata, agen pembasah, dan bahan pengencer adalah contoh aditif lainnya.

Proses Pengeringan UV & EB

Waktu posting: 01-Jan-2025