Faktor utama penggerak pasar yang dipelajari adalah meningkatnya permintaan dari industri pencetakan digital dan meningkatnya permintaan dari sektor pengemasan dan label.
Menurut Research and Markets yang berjudul "Pasar Tinta Cetak UV – Pertumbuhan, Tren, Dampak COVID-19, dan Prakiraan (2021 – 2026)", pasar tinta cetak UV diperkirakan mencapai USD 1.600,29 juta pada tahun 2026, dengan CAGR sebesar 4,64% selama periode tersebut (2021-2026).
Faktor utama pendorong pasar yang diteliti adalah meningkatnya permintaan dari industri percetakan digital dan meningkatnya permintaan dari sektor kemasan dan label. Di sisi lain, penurunan industri percetakan komersial konvensional menghambat pertumbuhan pasar.
Industri kemasan mendominasi pasar tinta cetak UV pada tahun 2019-2020. Penggunaan tinta UV memberikan efek titik dan cetak yang lebih baik secara keseluruhan, menghasilkan hasil akhir berkualitas tinggi. Tinta ini juga tersedia dalam berbagai macam hasil akhir yang dapat digunakan untuk perlindungan permukaan, hasil akhir mengkilap, dan berbagai proses cetak lainnya yang dapat langsung dikeringkan dengan UV.
Karena dapat mengering sepenuhnya selama proses pencetakan, membantu produk maju dengan cepat ke tahap produksi berikutnya juga menjadikannya pilihan yang disukai di kalangan produsen.
Awalnya, tinta UV-cured tidak diterima di dunia pengemasan, seperti pada kemasan makanan, karena tinta cetak ini mengandung pewarna dan pigmen, pengikat, aditif, dan fotoinisiator, yang dapat berpindah ke dalam produk makanan. Namun, inovasi berkelanjutan di sektor tinta UV-cured terus mengubah dunia sejak saat itu.
Permintaan kemasan di Amerika Serikat sangat signifikan, didorong oleh meningkatnya permintaan dari pasar percetakan digital dan industri kemasan fleksibel. Dengan meningkatnya fokus pemerintah dan investasi di berbagai industri, permintaan tinta cetak UV diperkirakan akan meningkat secara substansial selama periode perkiraan. Menurut penerbit tersebut, industri kemasan AS bernilai USD 189,23 miliar pada tahun 2020, dan diperkirakan akan mencapai USD 218,36 miliar pada tahun 2025.
Waktu posting: 02-Feb-2023
