Secara umum, pencetakan UV melibatkan kategori teknologi berikut:
1. Peralatan Sumber Cahaya UV
Ini termasuk lampu, reflektor, sistem pengontrol energi, dan sistem pengontrol suhu (pendinginan).
(1) Lampu
Lampu UV yang paling umum digunakan adalah lampu uap merkuri, yang mengandung merkuri di dalam tabungnya. Dalam beberapa kasus, logam lain seperti galium ditambahkan untuk menyesuaikan keluaran spektral.
Lampu metal-halida dan lampu kuarsa juga banyak digunakan, dan banyak yang masih diimpor.
Rentang panjang gelombang yang dipancarkan oleh lampu pengeringan UV harus berada di antara sekitar 200–400 nm agar efektif untuk pengeringan.
(2) Reflektor
Fungsi utama reflektor adalah untuk mengarahkan kembali radiasi UV ke arah substrat untuk meningkatkan efisiensi pengeringan (UV Tech Publications, 1991). Peran penting lainnya adalah membantu menjaga suhu operasi lampu yang sesuai.
Reflektor biasanya terbuat dari aluminium, dan reflektansi yang dibutuhkan umumnya mencapai sekitar 90%.
Terdapat dua desain reflektor dasar: terfokus (elips) dan tidak terfokus (parabola), dengan variasi tambahan yang dikembangkan oleh para produsen.
(3) Sistem Pengendalian Energi
Sistem-sistem ini memastikan bahwa keluaran UV tetap stabil, menjaga efisiensi dan konsistensi pengeringan sekaligus beradaptasi dengan kecepatan pencetakan yang berbeda. Beberapa sistem dikendalikan secara elektronik, sementara yang lain menggunakan kontrol mikrokomputer.
2. Sistem Pendingin
Karena lampu UV tidak hanya memancarkan radiasi UV tetapi juga panas inframerah (IR), peralatan ini beroperasi pada suhu tinggi (misalnya, suhu permukaan lampu berbasis kuarsa dapat mencapai beberapa ratus derajat Celcius).
Panas berlebih dapat memperpendek masa pakai peralatan dan dapat menyebabkan pemuaian atau deformasi substrat, yang mengakibatkan kesalahan registrasi selama pencetakan. Oleh karena itu, sistem pendinginan sangat penting.
3. Sistem Pasokan Tinta
Dibandingkan dengan tinta offset konvensional, tinta UV memiliki viskositas dan gesekan yang lebih tinggi, dan dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin seperti selimut dan rol.
Oleh karena itu, selama proses pencetakan, tinta di dalam wadah harus terus diaduk, dan rol serta selimut pada sistem tinta harus terbuat dari bahan yang dirancang khusus untuk pencetakan UV.
Untuk menjaga stabilitas tinta dan mencegah perubahan viskositas akibat suhu, sistem pengontrol suhu rol juga penting.
4. Sistem Pembuangan Panas dan Ventilasi
Sistem ini menghilangkan panas berlebih dan ozon yang dihasilkan selama polimerisasi dan pengeringan tinta.
Perangkat tersebut biasanya terdiri dari motor penghisap dan sistem saluran udara.
[Pembentukan ozon terutama terkait dengan panjang gelombang UV di bawah ~240 nm; banyak sistem modern mengurangi ozon melalui sumber yang difilter atau LED.]
5. Tinta Cetak
Kualitas tinta adalah faktor paling penting yang memengaruhi hasil pencetakan UV. Selain memengaruhi reproduksi warna dan gamut, kemampuan cetak tinta secara langsung menentukan daya rekat, kekuatan, dan ketahanan abrasi hasil cetakan akhir.
Sifat-sifat fotoinisiator dan monomer sangat mendasar bagi kinerja.
Untuk memastikan daya rekat yang baik, ketika tinta UV basah bersentuhan dengan substrat, tegangan permukaan substrat (dynes/cm) harus lebih tinggi daripada tegangan permukaan tinta (Schilstra, 1997). Oleh karena itu, mengontrol tegangan permukaan tinta dan substrat merupakan teknologi kunci dalam pencetakan UV.
6. Perangkat Pengukuran Energi UV
Karena faktor-faktor seperti penuaan lampu, fluktuasi daya, dan perubahan kecepatan pencetakan dapat memengaruhi proses pengeringan, maka sangat penting untuk memantau dan menjaga keluaran energi UV yang stabil. Dengan demikian, teknologi pengukuran energi UV memainkan peran penting dalam pencetakan UV.
Waktu posting: 30 Desember 2025

